Gua Niah Situs Bersejarah Bukti Ilmiah Asal Usul Dayak

 

Gua Niah Situs Bersejarah Bukti Ilmiah Asal Usul Dayak  Dok. Rmsp.

Asal Usul Dayak sudah final. Jelas dan tegas dari pembuktian akademik situs bersejarah Gua Niah, Miri, Sarawak. Jika masih ada narasi tidak tahu asal usul Dayak, maka itu ujud ketidaktahuan, atau ketinggalan informasi ilmiah.

Penelitian terbaru membuktikan bahwa nenek moyang orang Dayak sudah mendiami Borneo sejak 40.000 tahun lalu. 

Hasil uji karbon dari situs arkeologi Gua Niah, Sarawak, membantah klaim lama yang menyebut Dayak berasal dari Yunnan, Cina. 

Temuan ini memperkuat pandangan bahwa Dayak adalah penduduk asli Borneo.

Gua Niah dan Penemuan “Deep Skull”: Bukti Tertua di Asia Tenggara

Salah satu bukti terkuat berasal dari Gua Niah di Miri, Sarawak, Malaysia. Di lokasi ini ditemukan sisa manusia modern tertua di Asia Tenggara, dikenal sebagai Deep Skull.

Baca Folklor Etnis Dayak: Sarawak Terdepan

Fosil ini diperkirakan berusia antara 37.000 hingga 40.000 tahun, berdasarkan hasil uji karbon yang dilakukan oleh tim peneliti internasional dan diproses di Nevada Southern University, Las Vegas, AS.

Temuan ini menunjukkan bahwa manusia telah menghuni wilayah Borneo jauh sebelum teori migrasi dari Yunnan berkembang.

Analisis Morfologi: Deep Skull Mirip Populasi Dayak Modern

Penelitian Darren Curnoe, Ipoi Datan, dan tim (2016) menunjukkan bahwa bentuk tengkorak Deep Skull mirip dengan populasi lokal Borneo saat ini, seperti orang Dayak dan kelompok Negrito di Filipina. Hal ini mendukung kesimpulan bahwa masyarakat Borneo bukan hasil migrasi dari luar, tetapi memiliki kontinuitas populasi lokal sejak era Pleistosen.

Baca Buku Terbaik Abad 21 versi Pembaca The New York Times: Potret Selera Baca Global

Selama ini, banyak yang mengklaim bahwa orang Dayak berasal dari Yunnan, Cina. Namun klaim ini tidak didukung bukti konkret, seperti:

1. Tidak ada artefak khas Yunnan di Borneo,
2. Tidak ada jejak permukiman awal atau pola migrasi yang jelas,
3. Kajian linguistik dan genetik tidak menunjukkan hubungan langsung yang signifikan.

Sebagian besar teori ini hanya bersifat dugaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hingga kini, tidak ditemukan bukti arkeologis yang menunjukkan hubungan langsung antara Yunnan dan Borneo.

Mitologi Dayak: Asal Usul Lokal yang Konsisten

Berbagai tradisi lisan Dayak juga menunjukkan bahwa mereka meyakini berasal dari wilayah Borneo sendiri, bukan dari luar.

1. Suku Lundayeh menyebut peristiwa banjir besar yang hanya menyisakan manusia terpilih di Dataran Tinggi Borneo.
2. Suku Iban percaya berasal dari Tampun Juah, tempat spiritual awal semesta mereka.
3. Suku Kanayatn menganggap Gunung Bawang sebagai titik awal kehidupan mereka.

Mitologi ini menguatkan narasi bahwa Borneo adalah tanah asal, bukan tujuan migrasi.

Jessica Manser: Bukti Keterhubungan Pleistosen dan Neolitikum

Peneliti Jessica Manser (2016) juga menegaskan bahwa manusia Neolitikum di Gua Niah bukanlah pendatang, tetapi keturunan langsung manusia Pleistosen lokal. Ini mementahkan teori migrasi Austronesia yang menyebut manusia Neolitik berasal dari Taiwan atau Yunnan.

Kajian Linguistik dan Genetik: Kuatkan Asal Lokal

Studi linguistik dan genetik mengungkap bahwa populasi Dayak memiliki jejak DNA mitokondria dan Y-chromosome unik yang menunjukkan kontinuitas genetik lokal. Tidak ditemukan DNA yang khas berasal dari Yunnan atau Asia Daratan secara langsung.

Baca Keling Kumang: Novel Sejarah dalam Bahasa Iban

Tidak Ada Peristiwa Sejarah yang Mendukung Teori Yunnan

Teori migrasi Yunnan gagal menjawab pertanyaan dasar:

1. Siapa tokoh migrasinya?
2. Kapan dan di mana migrasi terjadi?
3. Apa penyebab utama migrasi?

Tidak ada bukti artefaktual, monumen, atau peninggalan budaya Yunnan di Borneo, berbeda dengan jejak migrasi Tionghoa yang jelas di Nusantara.

Kesimpulan: Dayak Adalah Penduduk Asli Borneo

Bukti arkeologis dari Gua Niah, didukung oleh uji karbon, kajian morfologi tengkorak, mitologi lokal, serta data genetika, secara meyakinkan membuktikan bahwa Dayak bukan berasal dari Yunnan, melainkan asli dari Borneo.

-- Rangkaya Bada