Sumbangsih anak Jambi untuk Dayak

Literasi, Dayak, desain, cover, buku, Jambi

  • Desan cover buku" salah tiga karya dari puluhah sumbangsih anak Jambi untuk Dayak dan Kedayakan.
Sebagai desainer dan seniman sampul buku yang telah terlibat dalam profesi ini selama puluhan tahun.

Tentu saja, saya telah mengalami berbagai penyesuaian, adaptasi, dan adopsi gaya serta warna yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Namun, yang benar-benar mencolok adalah bahwa Masri Sareb Putra, yang merupakan pemilik dari Badan Penerbit resmi, selalu menikmati desain sampul buku yang saya ciptakan. 

Baca N. Diana Dan Lelaki Di Biara

Saya sudah sukar membilang jumlahnya. Berapa banyak pesanan desain sampul buku yang telah Masri pesan kepada saya? 

Literasi Dayak bukan sekadar tentang kegiatan menulis. Lebih dari itu. Literasi Dayak juga tentang menggambarkan cerita, mewariskan nilai-nilai, serta menjaga tradisi Suku Dayak agar tetap hidup dalam pikiran generasi muda.

Saya sangat menghargai ini sebagai sebuah amanah, bukan sekadar kepercayaan biasa. Sebagai seorang Jambi, saya suka hal ini. Membayangkan. Betapa satu waktu kelak kemudian hari, kami pun membangun dan mengembangkan Literasi Jambi pula.

Kolaborasi, bukan kompetisi
Zaman now, kolaborasi sangat diperlukan untuk menghasilkan karya yang selain prma, juga bernilai ekonomi tinggi dan dikenal luas. Oleh sebab itu, jika dalam hal penerbitan, ada kolaborasi antar pihak; itu bagus sekali. Seperti kolaborasi antara penerbit Dayak dan desainer sampul orang Jambi. 

Masri adalah seorang yang sangat aktif dalam menerbitkan buku-buku yang berfokus pada Suku Dayak. Keaktifannya ini adalah hal yang memukau dan memberikan dampak positif besar dalam menjaga keberlanjutan budaya Suku Dayak. 

Baca Mugeni: Buku Sebagai Kado

Saya sebagai warga Jambi merasa sangat terinspirasi oleh dedikasinya ini. Alasannya adalah saya belum banyak berkontribusi dalam menerbitkan buku yang mengangkat adat dan budaya Jambi. Jumlah buku yang saya hasilkan masih sangat terbatas.

Namun, bukan hanya aktivitas Pak Rangkaya Bada Masri yang menarik perhatian saya. Saya juga sangat kagum dengan perkembangan cepat dan eksistensi yang dikenal sebagai "Literasi Dayak". Literasi Dayak adalah nyata dan berdampak besar. 

Literari Dayak: inspirasi
Fenomena ini bisa menjadi pemacu sekaligus pemicu literasi di suku bangsa lainnya. Ia membuktikan bahwa perubahan menuju kebaikan senantiasa dimulai dari sekelompok kecil yang memiliki dedikasi tinggi.

Baca artikel terkait Budi Miank: Proses Kreatif Saya "Melahirkan" Buku

Hal ini juga mengingatkan kita bahwa upaya melestarikan budaya dan mendorong literasi tidak terbatas pada Suku Dayak saja. 

Setiap kelompok kecil yang berkomitmen tinggi memiliki potensi untuk memicu perubahan positif yang lebih luas. Ini adalah contoh konkret bagaimana individu dan komunitas bisa menjadi agen perubahan yang kuat dalam membangun identitas nasional yang kuat, di tengah keragaman budaya yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia.

Literasi Dayak bukan sekadar tentang kegiatan menulis. Lebih dari itu. Literasi Dayak juga tentang menggambarkan cerita, mewariskan nilai-nilai, serta menjaga tradisi Suku Dayak agar tetap hidup dalam pikiran generasi muda. 

Hal ini adalah cara yang luar biasa untuk menjaga akar budaya dan, sekaligus, memperkaya kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan. (Aji Najiulaah)

LihatTutupKomentar