Dayak Suku Bangsa Artistik - menurut Mochtar Lubis
![]() |
Mochtar Lubis. Sumber gambar: ensiklopedia.kemdikbud.go.id |
Pada tanggal 6 April 1977, Mochtar Lubis memberikan sebuah ceramah di Taman Ismail Marzuki yang merangkum refleksi mendalamnya mengenai kompleksitas identitas bangsa Indonesia.
Mochtar Lubis menyoroti bahwa kecenderungan seni dan artistik dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu hal yang membedakan manusia Indonesia dari budaya-budaya lain di dunia.
Meskipun Bali, Jawa, Dayak, dan Irian merupakan etnis yang secara khusus menonjolkan kecenderungan artistik ini melalui ukiran dan arsitektur mereka, Lubis juga mengakui bahwa ciri ini tidak terbatas hanya pada etnis-etnis tersebut. Etnis-etnis lain di Indonesia juga memiliki ciri artistik yang kuat, yang tercermin dalam berbagai aspek budaya, seni, dan ekspresi kreatif mereka.
Berdasarkan pemikiran Mochtar Lubis, kompleksitas identitas bangsa Indonesia tidak dapat dijelaskan dengan mudah melalui satu sudut pandang atau ciri tunggal. Identitas ini merupakan hasil dari berbagai pengaruh budaya yang beragam, sejarah yang kompleks, dan keragaman suku serta etnis.
Baca Literasi Dayak
Ciri artistik ini mencerminkan kekayaan budaya yang ada dalam masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu elemen yang mengikat bangsa ini bersama-sama.
Melalui pemahaman ini, Mochtar Lubis mengajak untuk menghargai dan menghormati setiap kelompok etnis dan budaya yang ada di Indonesia, serta mengakui bahwa kecenderungan artistik adalah satu di antara banyak ciri yang menjadikan bangsa Indonesia begitu unik dan beragam.
Ceramah ini juga mendorong refleksi tentang bagaimana keragaman ini dapat menjadi sumber daya yang kuat dalam membangun bangsa yang bersatu dalam perbedaan.
Buku yang dihasilkan dari ceramah Mochtar Lubis pada tanggal 6 April 1977 di Taman Ismail Marzuki telah menjadi salah satu referensi penting bagi peneliti sosial, antropolog, serta mereka yang berfokus pada studi sumber daya manusia (SDM) dan karakter dasar manusia Indonesia.
Baca Budi Miank: Proses Kreatif Saya "Melahirkan" Buku
Dalam buku ini, Mochtar Lubis mengulas karakteristik masyarakat Indonesia yang kompleks melalui 12 ciri khas. Ciri kelima yang ia soroti, yaitu kecenderungan artistik, diidentifikasi sebagai aspek yang kuat pada orang Dayak dan juga tercermin dalam budaya Bali, Jawa, Irian, dan etnis-etnis lainnya.
- Studi Sumber Daya Manusia (SDM):
Buku ini menjadi salah satu acuan utama dalam memahami karakteristik dasar manusia Indonesia, yang relevan dalam konteks pengembangan sumber daya manusia. Penelitian di bidang ini dapat menggunakan pandangan Mochtar Lubis untuk menjelaskan bagaimana karakteristik tersebut dapat membentuk potensi dan keunggulan sumber daya manusia Indonesia. - Antropologi dan Etnografi:
Buku ini telah mendorong pengembangan penelitian antropologi dan etnografi yang lebih mendalam terkait karakteristik budaya dan identitas suku di Indonesia. Analisis Mochtar Lubis tentang ciri-ciri yang membedakan kelompok etnis menginspirasi para antropolog untuk menjalankan penelitian lapangan yang lebih terperinci. - Studi Budaya dan Identitas:
Buku ini menyediakan landasan bagi studi tentang budaya dan identitas dalam konteks Indonesia yang beragam. Analisis Mochtar Lubis mengenai ciri artistik dan kecenderungan seni membantu dalam memahami bagaimana budaya mengambil peran dalam membentuk identitas kolektif. - Pendidikan Multikultural:
Buku ini juga memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman budaya Indonesia. Gagasan Mochtar Lubis tentang ciri-ciri khas orang Indonesia dapat diterapkan dalam strategi pendidikan multikultural.
Baca juga Dayak Menulis Dari Dalam
Pustaka ini bukan hanya memberikan wawasan tentang karakter dasar manusia Indonesia dan keberagaman budayanya, tetapi juga mendorong penelitian lebih lanjut dan pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang akademik yang terkait. (Rangkaya Bada*)