Lontaan dan Sumbangsihya pada Sejarah, Hukum Adat, dan Adat Istiadat Kalimantan Barat

Lontaan dan Sumbangsihya pada Sejarah, Hukum Adat, dan Adat Istiadat Kalimantan Barat

Ketika masih langka orang Dayak meneliti dan menulis, seorang Minahasa memberi sumbangsih nyata. Dia adalah JU Lontaan yang pada 1975 membukukan hasil penelitiannya di Kalimantan Barat.

Lontaan memberi judul bukunya Sejarah, Hukum Adat, dan Adat Istiadat Kalimantan Barat", hasil penelitian mendalam mengenai aspek-aspek penting dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Barat, termasuk perkembangan sejarah wilayah ini, sistem hukum adat yang telah ada sejak lama, dan tradisi adat istiadat yang dipegang teguh oleh penduduk setempat.

Dalam buku ini, JU Lontaan membawa pembaca untuk memahami perjalanan sejarah Kalimantan Barat dari masa ke masa, termasuk interaksi dengan budaya-budaya lain yang mempengaruhi perkembangannya. 

Selain itu, buku ini mengungkapkan bagaimana hukum adat yang telah berakar kuat di masyarakat Kalimantan Barat turut membentuk struktur sosial dan tata kelola wilayah tersebut. Tradisi adat istiadat juga dijelaskan dengan detail, menampilkan bagaimana budaya lokal berperan dalam kehidupan sehari-hari dan peristiwa-peristiwa penting di masyarakat.

JU Lontaan melakukan penelitian yang komprehensif untuk menyajikan sejarah, hukum adat, dan adat istiadat Kalimantan Barat. Pendekatan ini memberikan gambaran yang mendalam tentang perkembangan wilayah ini dari masa ke masa.

Buku ini berhasil menggabungkan berbagai aspek penting dari sejarah, hukum adat, dan adat istiadat, sehingga pembaca dapat memahami secara lebih menyeluruh tentang kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.

Lontaan juga menyoroti pentingnya hukum adat dan adat istiadat dalam menjaga keaslian dan keberlanjutan budaya lokal Kalimantan Barat, yang menjadi bagian integral dari identitas masyarakat setempat.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, buku ini juga memiliki beberapa titik kelemahan yang perlu diperhatikan:

Penulis terbatas dalam pandangannya terhadap beberapa aspek budaya atau sejarah karena keterbatasan data atau sudut pandang yang terbatas.

Jika buku ini memang ditulis pada waktu lama yang lalu, namun informasi yang dihadirkan tetap aktual. Sebagian tentang sejarah. Bisa jadi ada pembaca berkata bahwa sebagian konten buku ini sudah tidak sepenuhnya relevan atau terkini pada saat pembacaannya. Tentang hal ini dapat dikatakan: Tidak ada buku yang tidak berguna, yang tidak berguna adalah buku yang belum ditulis.

Pustaka ini sebuah karya yang berharga dan informatif, memberikan wawasan mendalam tentang wilayah Kalimantan Barat. Namun, pembaca tetap perlu mempertimbangkan keterbatasan perspektif dan kebaruan informasi yang disajikan dalam buku ini.*)

LihatTutupKomentar